Cerita Ngentot CERITA DEWASA – ANAK KOST YANG NGAJAK ML
mahasiswi sebuah perguruan tinggi yang berada di kota saya. Wajahnya cantik, manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasib lagi mujur, tak lama berselang dia pindah kost ke rumah saya jadi mudah bagi saya untuk lebih jauh mengenalnya. Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga saya tambah berani untuk menyatakan perasaan saya, lagi-lagi saya beruntung dia menerima pernyataan saya, bahagianya saya.
Suatu hari saya ada acara keluar kota, iseng saya mengajaknya pergi, ternyata dia menyambut ajakan saya. Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra, kadang tangan saya iseng pura-pura tak sengaja menyentuh pahanya. Mulanya dia menepis tangan saya, tapi lama kelamaan dia membiarkan tangan saya yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal. Saya memberanikan diri mengelus-elus pahanya sampai kepangkal pahanya. Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tangan saya.
Saya tarik tangan saya dari rok hitamya lalu bertanya boleh nggak saya menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink.mulanya dia menolak ,saya coba merayunya bahwa saya ingin mengelus walau hanya sebentar. Akhirnya dia mengangguk pelan. Langsung saja tangan saya menyusup kebalik bajunya dan mengusap, mengelus bahkan saat sayaremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.
Saya permainkan puting susunya dengan dua jari, dia semakin mendesah, sambil tetap menyetir saya tarik reslting celana saya dan saya keluarkan penis saya yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja, saya pegang tangannya dan saya tarik kearah penis saya. Saat tangannya menyentuh penis saya yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya, mungkin kaget karena baru pertama kali.
Dengan sedikit basa basi kembali saya tarik tangannya tuk memegang penis saya, akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penis saya perlahan.
“Ren, punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku“ katanya.
“Hmm, susumu juga kenyal sekali“ kata saya sambil menikmati elusan tangannya pada penis saya.
Tak lama kemudian kami sampai di kota tujuan, langsung saya cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi untuk belanja keperluan selama di kota itu.
Malam harinya kami ngobrol di beranda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv. Kami duduk berdampingan. Sesekali tangan saya bergerilya ditubuhnya, ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tangan saya bisa bebas meremas-remas susunya dan mempermainkan putingnya.
“Aakh, Rendi jangan terlalu keras“ katanya kala saya remas dengan rasa gemas.
“Maaf, habis susumu kenyal banget“ kata saya.
“Iya, tapi sakit“ katanya.
“Iya pelan deh, kita pindah ke dalam yuk“ kata saya berbisik padanya dan mengangguk perlahan.
Sesampainya di dalam saya peluk dia dari belakang, saya ciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu, dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tangan saya bergerilya pada tubuhnya.
“Akh, Reennn… shhhhhhhh…“ katanya mendesah.
Tangan saya mulai membuka kancing bajunya satu-persatu dan saya lepas bajunya, hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam. Saya kulum bibirnya, dia membalasnya dengan penuh gairah. Tangannya mengusap-usap penis saya sambil sesekali meremasnya sehingga saya merasakan nikmat yang tak terhingga.
“Ukh… teruskan sayang“ kata saya.
“Ikh besar sekali, panjang lagi“ katanya.
“Ssssst…” kata saya sambil mengulum puting susunya yang makin menegang.
Tangan saya kemudian menurunkan cdnya. Saya usap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu-bulu hitam halus itu. Dia menggelinjang kegelian dan saya lanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya terasa hangat.
“Akh… terus Ren, pelan-pelan…“ katanya sambil meremas penis saya.
Kemudian saya menurunkan kuluman saya pada susunya, lalu ke pusarnya, dia mengangkat pinggangnya keenakan. Saya teruskan ciuman saya pada memeknya dan dia menegang saat lidah saya yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidah saya dengan menggoyangkan pinggulnya, dan bibirnya tak henti-henti mendesah.
“Sekarang giliranmu sayang“ kata saya padanya sambil menyodorkan penis saya ke mulutnya.
Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluan saya yang sejak tadi menegang, saat dia mulai mengulum penis saya, terbang rasanya menahan rasa nikmat. Setelah itu saya telentangkan kekasihku yang putih itu, susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu-bulu hitam halus.
Perlahan-lahan saya menaikinya, saya gosok-gosokkan penis saya pada belahan memeknya. Dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokan penis saya. Kemudian saya tekan sedikit demi sedikit penis saya pada memeknya. Pinggulnya naik seakan menyuruh agar penis saya segera dimasukkan pada memeknya.
“Ayo, akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggang saya,.
“Iya sayang… aku masukin ya“ kata saya sambil menekan penis saya agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan, sempit sekali.
“Aduh… sakit Ren… aaakhh…” katanya.
“Sebentar juga hilang“ kata saya.
Penis saya keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat. Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.
“Terus Ren… lebih cepat aachh… ouuchh… nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani.
Mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penis saya yang panjang. Penis saya pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.
“Aaach… terus goyangin pinggulmu sayang“ kata saya padanya, dan dia menuruti perkataan saya menggoyangkan pinggulnya.
Tak lama dia mengerang sambil memeluk saya erat, rupanya dia telah mencapai orgasme. Dia berbaring lemas dibawah saya, sedangkan penis saya masih menancap pada memeknya yang terasa basah.
PARTNER
- Situs bokep indonesia terlengkap 2024
- cerita ngentot terupdate di indonesia
- daftar bokep indonesia cerita ngentot paling populer
- kumpulan bokep artis indonesia terbaru
- Pusat Porno Seks Nomor 1
Comments on “Cerita Ngentot CERITA DEWASA – ANAK KOST YANG AJAK ML”